rokok 169

169: Kuning dan Menggoda, Rasa Tetap Gurih

Malang memang sepetak surga bagi perokok. Kota yang identik dengan sebutan bunga ternyata memiliki beragam merek rokok khususnya pabrik SKT. Salah satunya adalah rokok 169.

Rokok yang merupakan produksi PR. Bintang Sayap Insan ini memiliki corak bungkus berwarna merah dengan latar belakang dominan warna kuning.

Jika melihat di bagian depan, angka 169 paling menonjol dari segi ukuran. Uniknya meskipun paling di-highlight, ada tanda petik di antara 169. Ada maksud apakah? Setahu Roki, kalo ada tanda petik, biasanya berupa pengandaian atau menyerupai. Jika menyerupai, kira-kira bungkus rokok 169 mirip apa yaa? Hmm…

Angka 169 dilapisi kotak dengan garis kuning gelap. Di sisi kanan dan kiri, terdapat simbol bintang yang bertumpuk. Sedangkan di bagian atas 169, ada bintang berjumlah 9. Mirip dengan beberapa merek rokok di Jawa Timur. Di bagian bawah terdapat aksara Jawa yang jika dibaca, adalah satu-enam-sembilan.

rokok 169

Baik bintang berjumlah 9 maupun aksara Jawa dilapisi oleh oval yang berwarna merah.

Bagi yang tidak bisa membaca aksara Jawa, di bagian bawah telah ada tulisan satu enam sembilan yang dicetak kapital. Sedangkan paling bawah ada informasi mengenai jumlah batang rokok yaitu 12.

Untuk bagian belakang, hampir mirip. Hanya yang berbeda ada tulisan Rokok 169 Kretek Ini dibuat dan bla… bla… blaa. Sayangnya ada yang sedikit mengganjal bagi Roki. Ada kelebihan spasi antara kata ini dan dibuat. Kalo tak percaya, cek deh dengan kaca pembesar.

Di bagian kanan bungkus terdapat larangan pada umumnya. Menjual rokok kepada anak di bawah usia 18 tahun dan perempuan hamil. Selain itu, terdapat barcode, jenis rokok (SKT), dan informasi mengenai tar (42,5 mg) dan nikotin (2,51 mg)

Di bagian kiri bungkus terdapat informasi mengenai HJE. Sedangkan bagian penutup atas dan penutup bawah hampir serupa bagian depan. Hanya bedanya, di bagian penutup bawah ada informasi di mana rokok ini dibuat.

rokok 169

Bungkusnya yang mungil sangat cocok digenggam tangan Roki yang tidak terlalu besar. Selain itu mudah dimasukkan dalam tas selempang.

Harga dan Rasa

Bagaimana soal harga? Tentu saja Roki cukup menebusnya Rp6.500,-. Murah, bukan, untuk 12 batang? Hehehe. Nah, bagaimana soal rasa?

Cukup sedap. Menurut Roki, mirip Dji Sam Soe. Begitu dibakar dan diisap, langsung bunyi kretek-kretek-kretek. Rasanya cukup gurih. Bahkan, boleh dibilang ini bisa dijadikan rokok indie yang luar biasa. Mantap, dah.

Tetap semangat dan salam sebat.

Mr. Brown: Aroma Manis yang Kuat

Minimalis. Itulah kesan pertama ketika Roki memegang bungkus rokok Brown. Merek rokok yang berasal dari Kudus.

Ada empat warna yang hadir di Brown. Coklat, merah, putih, dan emas. Warna putih hadir di tulisan Brown dan informasi mengenai jumlah batang rokok (12).

Sedangkan coklat menjadi warna dominan. Bahkan boleh dibilang seluruh bungkusnya, sih, warna coklat. Ada warna merah sebagai pemanis baik di bagian depan maupun belakang.

Warna merah ini juga menjadi bagian dari persegi panjang yang ditotal ada 10 kolom. Hadir di bagian depan, penutup atas, dan belakang.

Rokok ini sepertinya hanya cocok untuk lelaki. Soalnya di mereknya sendiri, gak hanya tulisan Brown melainkan ada mr. yang dicetak kecil. Selain itu, ada mahkota yang berada di atas huruf O.

rokok brown

Bagian depan dan belakang sama persis. Tidak ada perbedaan. Sebenarnya kalo dilihat sekilas, bungkus rokok ini merep jersey klub bola Indonesia. Ayo coba tebak.

Untuk bagian penutup atas dan bawah, tulisan Brown diselimuti oleh garis hitam berbentuk oval. Hanya bedanya di bagian bawah hadir nama pabrik yaitu PT. Stevania Ultra Tobacco, Kudus – Indonesia dan kode produksi.

Untuk bagian kanan hanya ada tulisan larangan merokok dan barcode. Kebiasaan bungkus rokok alternatif adalah tidak mencantumkan jenis rokoknya di barcode atau sebelahnya. Kalo merek ternama, jelas di barcode atau di sebelahnya. Cek Djarum Super atau Surya Pro.

Untuk bagian kiri, ada informasi mengenai tar (33 mg) dan nikotin (1,9 mg). Nah, tulisan jenis rokok Brown yaitu SKM ditampilkan di dekat informasi tar dan nikotin.

rokok brown

Secara keseluruhan, kalo mau dinilai, bungkus rokok Brown cukup oke. Jika ada penilaian 1-10, angka yang pantas adalah 7. Begitulah.

Harga dan Rasa

Untuk soal harga, rasanya tidak perlu khawatir. Roki hanya merogoh kocek Rp16.000,- untuk mendapatkan rokok Brown. Nah, bagaimana soal rasa?

Mazhab Kudusan identik dengan manis. Dan benar. Ketika Roki membuka bungkusnya, aroma manis menyeruak hingga menyusup ke hidung Roki. Sayangnya, rasa manis tersebut tak muncul ketika Roki mengisapnya. Justru lebih ke arah gurih. Bahkan, boleh dibilang rasa sepetnya lebih terasa. Cukup mantap lah. Jadi, cocok untuk teman ngopi.

Kalo kamu butuh rokok alternatif, dan sedang ngopi, Roki sarankan coba rokok Brown, ya.

Tetap semangat dan salam sebat.

Rokok Andalan

Andalan: Sepintas Rasanya Mirip Surya

Malang tiada habisnya. Banyak produk rokok, khususnya SKT, muncul dari Malang. Namun kali ini, ada produk Malang yang bukan SKT melainkan SKM. Kata teman-teman Roki di Malang, rokok ini menjadi primadona karena rasanya. Dan inilah, Andalan.

Secara bungkus rokok, warna merah menjadi ciri khas dari Andalan. Merahnya berbeda daripada Surya Pro atau Djarum Super. Merahnya sedikit gelap, tetapi tidak pekat.

Selain merah, warna kuning keemasan menjadi paduan yang cocok. Warna kuning tersebar di nama rokok yang ditulis huruf kapital, dan kotak-kotak kecil baik di bungkus depan maupun belakang.

Logo A yang tertera di bungkus depan dan belakang seperti menandakan inilah rokok dengan kualitas A. Kalo di kampus, nilai A adalah nilai superior, idaman, dan tak tertandingi.

AndalanBungkus depan dan belakang tidak ada perbedaan sama sekali. Persis. Sama plek. Berbeda dengan bagian kiri dan kanan. Jika bagian kiri terdapat informasi barcode, larangan merokok, bagian kanan terdapat informasi mengenai jenis rokok, nama rokok beserta logo, tar (26,59 mg) dan nikotin (1,42 mg).

AndalanUntuk bagian penutup atas hanya ada tulisan Andalan. Sedangkan bagian bawah terdapat tulisan dan logo Andalan, kode produksi, dan nama pabrik produksi.

Secara keseluruhan, desain bungkus rokok ini tidak neko-neko. Apa adanya. Kalo mau dinilai 1-10, Andalan layak mendapatkan 7,5.

Harga dan Rasa

Soal rasa, banyak yang bilang, nih, rokok mirip Surya. Aromanya sepintas seperti Surya. Namun, rasa sepet lebih tebal. Gurih. Pedasnya oke, tapi, ya, gitu. Namanya juga mirip. Belom tentu sama.

Namun, cocoklah untuk pelarian penikmat Surya. Apalagi sambil ngopi. Layak coba deh.

Soal harga, cukup ditebus dengan Rp13.000,-. Kalo di pita cukai, sih, 12.250. Ga tahu lagi nanti kalo cukai rokok jadi naik. Semoga nggak, lah, ya.

Tetap semangat dan salam sebat, ya.

12 CGaret Natural Kretek

12 CGaret Natural Kretek: Manis, tapi Kurang Nendang

Salah satu rokok unik yang jika dibaca tidak terdengar nyaman di telinga adalah 12 CGaret Natural Kretek. Bagaimana cara penyebutannya? Sigaret, cigaret, atau segaret? Tak ada yang pasti dalam penyebutannya. Namun, yang pasti begitulah namanya. Asalkan penjual rokok mengerti apa yang kamu katakan, maka ia akan menyerahkannya dengan benar dan tepat.

12 CGaret Natural KretekAgaknya cukup aneh melihat pabrik rokok yang menyuguhkan nama kurang nyaman di telinga. Bandingkan dengan pabrikan mazhab besar yang justru bikin nama merk rokoknya dari benda-benda sederhana di sekitar kita. Djarum. Gudang Garam. 234. Enak diucapkan. Easy cangkem dan listening. Lha ini? Ya, tapi suka-suka dari pabriknya juga, sih. Hehehe.

Namun, desainnya cukup oke lah. Nuansa hitam sangat kental di rokok ini. Bahkan seluruhnya berwarna hitam kecuali tentu saja peringatan pada bungkus rokok. Untuk tar sebesar 40,24 miligram dan nikotin sebesar 2,21 miligram. Cukup besar juga, ya.

12 CGaret Natural Kretek12 CGaret ini dari pabrikan Kudus, Lur. Lebih tepatnya oleh PT. Galih Jati Sakti. Harganya murah cuma Rp7.000. Bandrol cukainya Rp8.100. Harga yang sesuai dengan pabrikan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Isinya 12 batang. Ukuran batangannya lebih gede dibandingkan Djarcok Xtra. Rokok andalan Roki. Sepertinya akan menarik apabila diisap. Benarkah demikian?

12 CGaret Natural Kretek

Rasa 12 CGaret Natural Kretek

Tarikannya mantap. Rasanya manis dan sepet. Sayangnya, menurut Roki, aromanya kurang cocok. Kayak ada bau bedaknya. Aneh, ya? Tapi begitulah adanya. Roki gak habis sebatang, Lur. Tapi ini soal selera, ya.

Kali aja ada kretekus yang udah pernah bakar 12 CGaret Natural Kretek dan berjodoh silakan berbagi cerita. Mungkin lidah Roki lagi kena mendung terus, Lur.

Tetap semangat, ya. Walaupun musim hujan tetap gas pol semangat berkarya dan bekerja. Tetaplah menikmati rokok Indonesia dan tentu saja rokok khas yang dibuat oleh tangan-tangan dari para pekerja rokok.

Salam sebat.

milenial man

Milenial Man, Tawar dan Aroma Manis

Gak salah kalo emang Kudus mendapat julukan Kota Kretek, Lur. Selain sejarahnya, selalu saja ada rokok baru yg lahir dari kota Kudus. Satu lagi dari Kudus adalah Milenial Man.

MM Milenial Man ini, hampir seluruh bungkusnya, berwarna coklat. Kotak kemasannya sepintas kayak Djarum 76. Jenisnya juga sama yaitu SKT. Isinya 12 batang.

milenial man

Harganya cuma 7000. Pita cukainya 8100. Batangannya ada ornamen yang letaknya di bawah logo MM.

Aromanya terasa manis. Tapi saat dibakar gak ada rasa manisnya. Sepet. Anyeb. Tawar. Kalo kretekus yang gak suka rokok berasa manis kayaknya cocok nih. Tapi kalo Roki gak jodoh, Lur. Roki cuma habis sekitar 5 isapan lalu taruh asbak. Namanya juga nyicip. Makanya dikit aja. Yg penting udah tahu rasanya kayak apa.

Kalo kretekus udah ada yang pernah nyoba silakan berbagi cerita.

Tetap semangat.

Salam sebat.

djarum 76 madu hitam

Djarum 76 Madu Hitam: Sensasi Djarum yang Legit

Akhirnya nemu juga rokok yang baru lahir ini, Lur. Roki belinya di warung pinggir jalan di daerah Bangunjiwo, Bantul. Kebetulan aja pas lewat situ ada warung pake spanduk Madu Hitam. Mampir. Pas banget begitu Roki beli, kata simbah yg jual, tinggal sisa 2 bungkus. Roki beli semua.

Harganya per bungkus 13k. Pita cukainya 12.600. Isinya 12 batang. Batangannya ukurannya nyaris sama dgn Djarcok Xtra. Hanya saja badannya lebih gede Madu Hitam.

Desain bungkusnya dominasi hitam. Logo 76-nya khas banget taruh tengah. Mungkin biar gak begitu jauh ninggalin kakaknya Djarum 76 yang lama.

djarum 76 madu hitamAromanya madu banget. Berkesan manis. Beberapa orang yang Roki suruh cium batangannya langsung berkomentar, “wah kayaknya manis banget nih dari aromanya.”

Namun setelah dibakar, rasa manis itu malah gak muncul. Tarikan pertama langsung tahu kalo Djarum 76 Madu Hitam ini bukan rokok yg manis. Melainkan masih ada jejak rasa dari kakaknya Djarum 76 asli.

Pijakan rasanya masih kayak 76 lama. Hanya saja ada rasa Madu Hitam yang wanginya khas. Rasanya legit dan terasa segar seperti ada rasa mint-nya. Pedas dan sepetnya jadi beda. Itu mungkin karena ada aroma dan rasa madunya. Kita gak mencium dan merasakan aroma madu saat membakar dan mengisapnya. Melainkan org di sekitar kita yg mencium aroma madunya. Asyik nih.

Kesan awal yang mengira bakal manis banget jadi langsung sirna. Melainkan legit.

Recommended. Rasanya khas Kudusan banget. Tapi bernuansa Madu Hitam.

Buat kretekus yang kotanya belum tersedia Madu Hitam, sabar aja, ya. Roki aja gak sengaja nemu di warung pinggir jalan. Padahal udah semingguan melihat bilboard 76 Madu Hitam di tiap sudut kota Jogja. Hmmm…

Kalo Roki nebak sih ini bakal laris. Cuma nebak sih.

Tetap semangat, ya.

Salam sebat.

rokok marcopolo

Marcopolo: Putih Asli dari Siantar

Siapa yang suka rokok putihan? Marcopolo kayaknya bisa, nih, buat alternatif. Roki bukan penikmat rokok putih, sih. Jadi hanya merekomendasikan aja.

Emang rasanya gak senendang milik mazhab besar. Karena Marcopolo memang lebih halus.

rokok marcopoloHarganya 19k. Pita cukainya 20.800. Karena rokok harian Roki, Djarcok Xtra, habis. Jadi gak bisa bikin perbandingan ukuran batangannya. Roki pinjam batangan rokok LA punya teman. Perbandingannya memang lebih panjang LA. Tapi ukuran batangannya lebih besar Marcopolo.

Sekali lagi Roki bilang, kalo Roki bukan penikmat rokok putihan. Tapi rokok putih bikinan pabrikan Siantar ini memang lumayan bisa dicoba, Lur. Buat alternatif aja. Kalo kantong dirasa agak berat buat yg mazhab besar. Karena pilihan merokok itu juga menyangkut harga rokoknya juga. Makanya Roki kasih pilihan, nih.

Siapa yang suka rokok putihan silakan berbagi cerita. Apa rokok putihan kesukaanmu?

Tetap semangat.

Salam sebat.

milenium filter

???????? ??????: Layak Dicoba, Lur!

Bungkus Milenium Filter mirip dengan produk mazhab besar dari Jatim. Makanya kalo kretekus ke warung lihat di etalase berderet berdampingan gitu bisa salah ambil tuh. Udah pahamkan mirip apa, Lur?

Milenium Filter dari Sidoarjo. Masih satu kandang dengan Milenium Blue.

Harganya Roki beli di Tobeko 18.500. Pita cukainya 20.400. Isinya 20 batang. Batangannya udah banyak bercaknya, Lur. Tapi masih enak kok dibakar. Ukuran panjangnya tentu lebih panjang Milenium jika dibandingkan dengan Djarcok Xtra.

milenium filterTarikannya halus. Saat nyentuh api, ujung bakarnya langsung bunyi kretek, kretek, kretek. Rasanya manis dan pedas. Sepetnya juga enak nih, Lur. Ada aroma wangi kayak wangi bunga. Cuma bunga jenis apa gak kelacak sama ingatan. Sama satu lagi gak tahu kenapa, terasanya manis banget.

Saat Roki coba tarik pake pipa rokok, rasanya jadi pas. Rasa manisnya turun. Sepetnya jadi tebal sampai terasa kasap di lidah. Pedas cengkehnya juga turun. Tarikannya juga mantap. Aroma wanginya juga jadi turun.

Recommended nih. Masih baru di Jogja.

Siapa yang udah nyobain Milenium Filter silakan berbagi cerita, ya. Kali aja beda dengan yang Roki rasakan.

Salam sebat.

marlboro gold lights

Marlboro Lights Gold: Mahal, tapi Oke dong

Roki iseng nyobain edisi terbaru dari Marlboro. Namanya Marlboro Lights Gold. Sekadar nyoba aja karena edisi baru.

Sayangnya, harganya emang terasa sih di kantong, Lur. Roki beli di Indomaret harganya 32.500. Pita cukainya 35.800. Batangannya standard SPM. Karena saat Roki jejerkan dengan Djarcok Xtra ukurannya sama panjangnya.

Desainnya warna emas. Karena emang ini edisi gold. Kalo pabrikan mazhab besar emang gak usah diragukan lagi deh kemasannya. Rapi.

Tarikannya mantap. Nah ini masalahnya, Roki gak terbiasa ngisap SPM, Lur. Perasaan, rokok SPM itu rasanya mirip-mirip. Cuma Marlboro Gold ini krasa nendang aja di tenggrokan.

Saat Roki coba tarik pake pipa rokok masih terasa sih nendangnya. Cuma tendangannya emang jadi agak berkurang.

Silakan buat penikmat SPM yg militan sama Marlboro berbagi cerita di kolom komentar, ya. Maklum. Roki bukan penikmat SPM ?.

Tetap semangat.

Salam sebat.

john v

John V M’LD: Alternatif Perokok Mild

Kalo melihat template desain kotaknya, John V ini mirip kotak rokok apa, ya? Hmmm… Roki lupa mas broh ?.

Desainnya keren, sih. Kayak rokok bikinan luar. Penggarapannya juga rapih. Presisi antarsudutnya. Sehingga enak dilihat dan dipegang. Kokoh.

Tapi kalo melihat nama perusahaannya, jangan-jangan ini satu pabrik dengan rokok kretek Saat.

rokok john vRoki beli rokok Mild ini harganya 16k. Pita cukainya 16.325. Untuk rokok mild berisi 16 batang, ini masih relatif murah, ya. Desain di ujung isap batangannya juga keren nih.

Tarikan John V ringan. Mirip kayak rokok mild pada umumnya. Rasanya juga mirip-mirip. Cuma John V gak begitu manis. Rada tawar. Sepetnya juga tipis. Aromanya enak.

John V cocok, nih, buat alternatif perokok mild. Selain harga, rasanya juga lumayan enak.

Recommended.

Buat kretekus yang udah pernah nyobain John V M’LD silakan berbagi cerita, ya.

Tetap semangat.

Salam sebat.