rokok

Uang Rokok sebagai Budaya Masyarakat Indonesia

Kebiasaan merokok tak terpisahkan dengan budaya masyarakat Indonesia. Di berbagai ritual kebudayaan, keberadaan rokok tidak pernah absen. Dari berbagai upacara dalam tradisi masyarakat, mulai dari perkawinan, kehamilan tujuh bulan (mitoni), pemberian nama bayi (selapanan) sampai acara penandaan seorang anak dinyatakan dewasa, hingga kematian, rokok senantiasa tersedia.

bungkus rokok

Pelaksanaan kenduri tidak lengkap tanpa rokok. Di kalangan pesantren atau lingkungan keagamaan Islam juga merasa kurang afdol apabila bertemu kiai tidak membawa beberapa bungkus rokok. Dengan makin banyak membawa rokok santri berharap memperoleh kesempatan ngobrol lebih panjang dengan sang kiai.

orang merokok

Demikian pula yang terjadi di kehidupan sosial. Rokok senantiasa diberikan kepada seseorang yang bertamu. Dengan hadirnya rokok di meja lengkap dengan secangkir minuman hangat, maka itulah pertanda tuan rumah nyaman didatangi tamu dan berharap bisa ngobrol lebih lama.

bungkus rokok

Kebiasaan-kebiasaan seperti itu yang membuat munculnya istilah ‘uang rokok’. Di sini rokok diberikan kepada seseorang yang telah memberikan bantuan kecil. Keberadaan ‘uang rokok’ di sini jauh dari istilah suap, karena uang rokok diberikan tanpa paksaan dan diberikan sebagai ucapan terima kasih kepada seseorang.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto